Kebiasaan Buru Berkendara Yang Harus Di Hindari

Hindari Kebiaan Buruk Saat Berkendara – Ketika berkendara dijalan raya, maka bukan hanya keselamatan sobat sendiri yang harus dijaga, namun hargai keselamatan pengendara lainnya juga, misal jangan kebut-kebutan dijalan ini akan sangat membahayakan dan mengancam keselamatan orang lain, jika terjadi rem blong ditengah kecepatan tinggi dan tidak bisa mengontrol, maka kecelakaan bisa terjadi pada sobat dan pengenara yang lain.

Sangat dianjurkan untuk mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan juga etika ketika berkendara, kebiasaan buruk yang dilakukan akan membahayakan, jangan sampai kebiasaan ini menjadi arogansi ketika kita berkendara di jalan raya, dan juga akan mengakibatkan tarikan motor berat.

Tidak memakai helm misalnya, itu menjadi kebiasaan buruk saat berkendara yang wajib dihindari oleh pengendara sepeda motor, helm motor berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda dan benturan jika terjadi kecelakaan, pentingnya fokus ketika berkendara agar kita selalu waspada dan siap jika ada kendaraan yang berhenti mendadak atau belok dengan seenaknya.

5 Kebiasaan Buruk Yang Harus Di Hindari Pengendara Motor Saat Di Jalan Raya

hindari kebiasan buruk saat berkendara dijalan raya

1. Tidak fokus melihat jalan

Banyak juru mudi seakan merasa ahli berkendara motor di jalanan, serta mereka kadangkala tidak fokus memandang jalur yang mereka lalui.

Sementara itu, laju pengemudi motor di jalur dapat menggapai 20 meter per detik. Maksudnya, bila memandang ke depan sepanjang 20 meter, kita cuma memiliki 1 detik untuk mengambil ketetapan bila timbul ancaman di jalur.

2. Tidak mengenakan sepatu dikala berkendara

Kita bisa jadi menanya,” mengapa tidak gunakan sepatu jadi permasalahan?”. Kenyataannya, terdapat dikala kita abai kehabisan injakan kaki dikala berkendara, serta sialnya kita tidak mengenakan sepatu.

Kaki kita memegang tanah ataupun terbentur injakan motor, alhasil menyakiti telapak kaki ataupun kaki hingga sobek. Bisa jadi pula lukanya tidak akut, tetapi terdapat catatan di kaki.

3. Merasa keahlian berkendaranya telah mahir

Cuma sebab kita telah terbiasa berkendara motor hingga 70 kilometer per jam, bukan berarti kita dapat mengatur suasana di jalur.

Situasi jalur tidaklah suatu yang gampang diprediksi, senantiasa terdapat resiko untuk pengemudi motor semahir apapun ia. pengemudi yang bijaksana senantiasa cermas di jalur yang dilaluinya.

 4. Tidak waspada dikala di tikungan

Banyak juru mudi dengan bebas menikung tajam tanpa hirau apa yang hendak timbul di depannya. Memanglah bila telah merasakan asyiknya berkendara motor, susah untuk kita jadi sedikit lebih waspada.

Tikungan merupakan suatu yang mempunyai titik buta pengemudi, kita tidak ketahui apa timbul di depan. Dikala menikung, cermati situasi jalur serta mengurangi kecepatan motor.

5. Berkendara dalam keadaan tidak sehat

Bila situasi badan kurang segar, lebih bagus jauhi berkendara motor, istirahat, serta janganlah sangat mendesakkan diri.

Kerutinan ini banyak ditemui di dikala liburan mudik Idulfitri. Sebab mau cepat hingga, pengemudi motor mendesakkan diri buat senantiasa berkendara, sementara itu keadaannya tidak lagi segar. Perihal ini amat beresiko untuk kita serta pula pengguna jalur yang lain.

Wajib banget nih sobat tenang ketika berkendara dan jangan panik, jika panik menyerang maka fokus akan berantakan dan berakibat fatal ketika berkandara, mengendarai motor scoopy 2021 juga memiliki resiko terjadinya kecelakaan jika sobat tidak memiliki etika dalam berkendara.

Fahami betul-betul cara bekendara motor yang baik di jalan raya, bukan hanya mengetahui gas rem saja lhoo sob, banyak aspek yang harus dijaga agar keselamatan dan kenyamana tetap menjadi prioritas utama.

GAET Otomotif

Gaet.co.id | Gaet Otomotif Website peristiwa dan teknologi otomotif terlengkap Indonesia.Tips, modifikasi serta info terkini mengenai komponen dan aksesori kendaraan

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.