Begini Keuntugan Menggunakan Lingkar Kemudi Model Flat Bottom
GAET OTOMOTIF | Berita Otomotif Terlengkap – “Keren, seperti mobil balap!“, menjadi kesan saat pertama kali melihat mobil dengan kemudi atau stir berbentuk rata pada bagian bawahnya atau kerap disebut ‘flat bottom’. Memang beberapa produsen mobil mengadopsi kemudi model flat bottom sebagai sebuah daya tarik. Lalu apa manfaatnya?
Sebenarnya kemudi flat bottom memang ditujukan pada mobil balap karena pada dasarnya pergerakan kemudi pada mobil balap tidak seperti radius putar yang terpasang di mobil harian. Kedua tangan pembalap hanya berada di kedua sisi stir sehingga tidak menyentuh bagian bawah kemudi.
Dengan kemudi model flat bottom, ruang antara stir dan tubuh pengemudi (dada dan lutut) akan lebih luas. Tanpa stir model flat bottom maka sistem sabuk pengaman 5 titik dengan bagian penguncian di dada pengemudi akan terasa sempit. Oleh sebab itu kemudi mobil balap biasanya berukuran lebih kecil dan menggunakan model flat bottom.
Pada dasarnya mobil terbagi dalam mobil keluarga dan mobil sport. Sesuai dengan karakter mobil sport yang hampir menyerupai mobil balap tetap dapat digunakan untuk harian sehingga banyak produsen yang menggunakan stir flat bottom, seperti pada model-model Porsche, VW Golf GTi, Audi TT dan lainnya.
Sedangkan pada mobil keluarga, tentunya penggunaan kemudi model standar lebih tepat untuk menyesuaikan kebutuhan dari radius putar dari setiap mobil. Radius putar adalan kemampuan mobil dalam melakukan manuver untuk memutar balik atau membuat suatu lingkaran.
Lalu apakah keuntungannya jika menggunakan kemudi flat bottom pada mobil harian seperti Toyota Avanza hingga Honda Brio RS?
Apakah anda mengetahui posisi tangan yang benar ketika memegang stir mobil? Posisi tangan yang paling tepat berada di angka pukul Sembilan dan tiga sehingga akan lebih ergonomis saat tangan melakukan manuver dalam mengarahkan kemudi.
Namun cukup banyak yang meletakan tangan seenaknya tanpa mempedulikan posisi yang benar dan tidak mudah lelah. Dengan menggunakan kemudi model flat bottom, tentu posisi tangan akan selalu berada di kedua sisi kemudi yang lebih ergonomis. Pergerakan tangan dianggap tidak mudah lelah karena posisi bahu yang tidak terlalu terbuka, semakin besar lingkar kemudi maka tangan akan mudah lelah.
Dengan desain flat bottom, dipastikan ukuran lingkar kemudi menjadi lebih kecil. Selain dapat membuat efek pergerakan kemudi lebih ringan, ruang antara tubuh pasti lebih luas untuk pergerakan kaki hingga badan pengemudi.
Dengan ruang yang lebih luas, tentunya akan membuat pengemudi makin nyaman dalam melakukan perjalanan panjang. Dan pastinya akses keluar maupun masuk akan lebih mudah dengan ruang yang luas.
Setelah mengetahui keuntungan dalam menggunakan kemudi flat bottom, bisa jadi Anda semakin bersemangat dalam melakukan pergantian stir mobil. Memang cukup banyak komponen aftermarket yang menyediakan kemudi flat bottom, namun Anda tetap harus memahami bahwa tidak semua stir aftermarket yang menyediakan airbag dalam satu paket pembelian. Tentu untuk menggantinya, Anda harus memperhitungkan unsur keselamatan dan juga garansi dari pabrik.
Ada baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu sebelum melakukan pengantian stir mobil, untuk memastikan tidak mendapat kendala. Jangan sampai ingin kenyamanan dengan stir model flat bottom malah berujung kerugian.