Begini Cara yang Benar untuk Mengganti Aki Basah Motor
GAET TIPS OTOMOTIF – Aki merupakan komponen penting kendaraan bermotor. Kamu pasti pernah merasa kesal saat hendak berangkat kerja namun mesin mobil atau sepeda motor tak bisa menyala karena aki soak.
Dalam sebuah kendaraan bermotor, fungsi aki adalah menyediakan listrik layaknya aliran setrum di rumah.
Dikutip dari Federal Oil, Senin 1 Maret 2021, aki perlu mendapat perawatan supaya awet. Jika sudah tidak dipakai, aki sebaiknya diganti dengan yang baru.
Untuk mengganti aki, kamu juga tak bisa melakukannya secara sembarangan. Kalau tak sesuai dengan spesifikasi atau salah caranya, ini bisa berakibat fatal.
Sebagai contoh, untuk mengganti aki tipe basah atau maintenance free (MF), idealnya ampere aki pengganti harus sama dengan yang asli. Kalau berukuran lebih kecil, pasokan arus listrik bisa berkurang. Bahkan, bisa overcharge karena suplai arus dari sepul (generator) dan regulator sangat besar.
Rentang perbandingan antara aki dan sepul pengisian lazimnya 10 persen. Kalau aki 12 ampere, pengisiannya biasanya 10 persen di bawahnya untuk mengantisipasi overcharge.
Jika ampere lebih kecil tapi pasokannya besar, ini tidak akan tertampung.
Sebaliknya, kalau diganti dengan ampere yang lebih besar, biaya tambahnya bisa lebih banyak. Sahabat Dream harus mengubah gulungan sepul pengisian dan regulator sesuai kebutuhan aki. Kalau tidak, ya, tidak akan mengisi. Yang ada, kamu bisa rugi bandar.
Di dalam regulator pengisian ada dioda yang jadi penentu besar kecilnya arus pengisian, baik untuk pengisian tertutup, maupun pengisian terbuka. Pengendaliannya tetap lewat dioda yang ada di regulator itu tadi.
Tapi, tidak semua ukuran dioda sama di setiap sirkuit regulator. Beda pabrikan, rangkaian sirkuit regulatornya beda juga. Jadi, tidak bisa ada patokan.
Makanya kalau mau aman, jangan sembarang ganti ukuran ampere aki. Kalaupun ganti, cukup naik satu step dari ukuran standar.