Cara Mudah Perawatan Motor dengan Mesin 4 Silinder
Perawatan Motor dengan Mesin 4 Silinder – Motor 4 silinder adalah motor yang memiliki ukuran mesin yang lebih besar dengan suara yang khas. Motor dengan mesin 4 silinder pertama ada di tahun 1897 dengan mesin boxer atau mesin horizontal dengan tempat piston sama-sama berlawanan.
Tetapi mesin itu tidak dijual pada umumnya, serta baru masuk tahun 1904 mulai dikenalkan motor bermesin 4 silinder untuk umum.Tahun ini santer terdengar kabar bahwa Kawasaki Ninja akan meluncurkan motor dengan mesin 4 silinder nya yaitu Kawasaki ZX25R.
Berbicara soal mesin 4 silinder, tentunya tidak lepas dari bahasan karburator. Apakah itu karburator serta bagaimanakah cara kerja karburator hingga dapat memasukkan bensin ke ruangan bakar dengan volume bagus pada RPM berapa saja?
Simak Cara Kerja Motor dengan Mesin 4 Silinder
Nah di sini akan diulas dengan cara komplet pemahaman serta langkah kerja Karburator pada kendaraan.
Pemahaman Karburator
Karburator ialah elemen yang berperan lakukan karburasi bensin di dalam hembusan udara yang akan masuk ke ruangan bakar.
Berarti, karburator ini tidak sembarangan memasukkan bensin ke ruangan bakar dan juga mengkarburasi. Apakah itu ?
karburasi ialah mencampurkan bensin di dalam beberapa udara dengan cara homogen, arah proses karburasi ini ialah agar molekul bensin dapat menyebar dengan cara rata pada udara yang terhembus di dalam intake manifold.
Konsep Kerja Karburator
Karburator kerja dengan konsep ketidaksamaan desakan, sama seperti yang anda kenali zat cair atau gas akan mengalir ke ruang dengan desakan bertambah rendah. Proses yang berlangsung di dalam karburator juga demikian, bensin dapat masuk di intake manifold sebab desakan di dalam intake manifold bertambah kecil daripada di dalam ruangan penampung bensin di dalam karburator.
Saat ini pertanyaannya, kenapa desakan di dalam intake bertambah rendah? Apa desakan bensin di dalam ruangan penampung bensin di dalam karburatir dinaikkan? Rupanya tidak, ketidaksamaan desakan ini berlangsung dengan cara alami. Jika anda sempat membaca konsep sayap pesawat terbang karena itu ini kemungkinan cukup sama.
Di dalam ada hukum Bernoulli yang mengatakan desakan dari fluida seperti udara menyusut, jika udara itu bergerak bertambah cepat. Di dalam intake manifold ada udara yang mengalir di dalam ruangan silinder mesin dengan kecepatan yang beragam (bergantung pembukaan gas).
Tentunya, berdasar hukum Bernoulli, karena itu desakan udara di dalam intake manifold akan alami pengurangan. Hingga, walau di dalam ruangan penampung bensin itu sama desakannya dengan desakan atmosfer, bensin tetap keluar.
Ketidaksamaan desakan ini, akan makin besar jika saluran udara di dalam intake itu makin cepat.
Hingga, saat mesin digas pada RPM tinggi, automatis saluran udara di dalam intake cepat, desakan di dalam intake makin turun, serta bensin yang terhisap sebab ketidaksamaan desakan itu akan makin banyak.
Bagaimanakah cara karburator mengendalikan volume bensin yang keluar ?
Kemungkinan ada yang masih bimbang, kenapa bensin yang keluar itu dapat mempunyai perbandingan bagus? ini sebab semua elemen yang dibikin di dalam karburator itu telah diakui.
Pada umumnya, ada tiga buah elemen di dalam karburator. Yaitu Venturi, Pilot jet, Ruangan penampung bensin.
Ruangan penampung bensin, berperan untuk memuat bensin kiriman dari tanki yang siap dikarburasikan dengan teratur di dalam intake manifold. Disni desakan dibikin sama juga dengan desakan atmosfer karenanya, umumnya ada ventilasi.
Sesaat venturi serta pilot jet, ialah dua elemen yang memengaruhi perbandingan kombinasi bensin. Venturi ialah sisi di dalam intake manifold yang berdiameter bertambah kecil. Nanti, bensin akan disemburkan pas pada venturi. Makin kecil diameter pada venturi, karena itu makin cepat juga saluran udaranya hingga desakan di dalam venturi tentu semakin lebih turun.
Serta ini mengakibatkan perbandingan bensin bertambah banyak. Jika pilot jet ialah selang yang menyambungkan ruangan penampung bensin dengan ruangan venturi. Manfaatnya cuma menyalurkan bensin saja, tetapi lebar atau besar diameter pilot jet memengaruhi tingkat perbandingan bensin.
Makin besar diamter pilot jet karena itu perbandingan bensin akan makin banyak/boros. Dalam aplikasinya, lebar diameter venturi serta pilot jet akan dihitung berdasar waktu udara yang bisa mengalir ke mesin setiap detiknya. Hingga, akan didapatkan perbandingan yang ideal.
Tipe – Tipe Karburator
Pada umumnya, cuma ada dua tipe karburator yakni ;
- Type fixed venturi
Type yang pertama sesuai dengan namanya, mempunyai lebar venturi yang masih (fixed=tetap).
Karburator ini banyak dipakai pada mesin memiliki besar (di atas 1000 cc) sama dengan mobil serta beberapa dipakai pada motor.
Type fixed venturi, membutuhkan satu katup gas di bawah venturi untuk mengendalikan kecepatan saluran udara yang melalui venturi untuk mengendalikan RPM mesin.
- Type variable venturi
Adalah type karburator dengan ukuran venturi yang bisa beralih, tidak sama dengan type pertama type variable venturi ini tidak memakai katup gas.
Tetapi, penataan kecepatan saluran udara dilaksanakan langsung oleh venturi serta ada satu penambahan elemen namanya jarum skep.
Waktu tempat mesin tidak digas, karena itu lebar venturi benar-benar kecil serta jarum skep karen memiliki bentuk tirus (diameter pangkal semakin besar) automatis akan tutup aliran pilot jet, hingga bensin tidak keluar dari pilot jet tetapi dari idle jet.
Waktu digas, lebar venturi makin besar serta jarum skep terangkat hingga pilot jet terbuka. Ini akan mengakibatkan saluran udara makin cepat ditambah bensin dapat keluar dari pilot jet hingga RPM mesin dapat naik.