Toyota Menambah Modal Rp28 Trilyun, Janji membuat 10 Mobil Listrik di Indonesia
Jakarta, GAET Today — Toyota menambah investasi untuk Indonesia sebesar US$2 miliar atau sekitar Rp28 triliun (kurs Rp14 ribu) hingga 2024. Tegas Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita . Penambahan nilai moda akan dipergunakan memproduksi mobil hybrid yang salah satunya diduga Innova.
Menperin mengulang informasi soal investasi Toyota yang sudah ada sejak 2019 itu usai berkunjung ke Jepang pada pekan ini. Ia menambahkan informasi baru bahwa Toyota akan menambah kapasitas produksi mobil di dalam menjadi 250 ribu unit per tahun dan 411 ribu unit mesin per tahun.
Selain itu Toyota juga dikatakan berkomitmen menambah 20 negara tujuan ekspor baru, hingga totalnya menjadi 100 negara pada 2024. Ini sejalan dngan keinginan pemerintah menggarap pasar Australia yang sudah tidak punya lagi produsen otomotif.
Pada Juli 2019 Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam pernah menjelaskan investasi baru itu digunakan untuk meningkatkan kemampuan pabrik di Sunter dan Karawang.
Lalu pada September 2020 delegasi Toyota dalam pertemuan virtual bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan pihaknya punya rencana mengembangkan dan memproduksi 10 jenis kendaraan listrik di Indonesia hingga 2025.
“Setidaknya, dalam 5 tahun ke depan, Toyota sudah menyiapkan 10 jenis kendaraan listrik bagi konsumen Indonesia,” kata Asia Region CEO Toyota Motor Corporation Yoichi Miyazaki yang menemui Airlangga. cnnindonesia
Miyazaki juga mengatakan Toyota mempersiapkan Indonesia sebagai pusat ekspor produk Toyota, tidak hanya buat ASEAN tetapi juga negara lainnya.
Lalu pada Desember 2020 Bob mengatakan Toyota mulai memproduksi mobil hybrid di Indonesia pada 2022. Bob tidak menjelaskan identitas mobil hybrid itu, namun dia mengungkap ada dua cara menghasilkan mobil hybrid buat Indonesia, yakni mendesain model hybrid baru atau membuat model yang sudah ada menjadi hybrid.
“2022 kita akan memproduksi model-model hybrid. Hybrid baru atau meng-hybrid-kan model yang sudah ada sehingga bisa menjaga suply chain tetap ada dan teknologi baru bisa diadopsi, apalagi model tersebut sudah diterima di pasar ekspor,” kata Bob pada Desember 2020.
Keterangan Bob tsb merujuk pada Innova Hybrid atau Fortuner Hybrid, namun dia menolak mengonfirmasi saat itu. Kedua produk ini menggunakan basis yang sama, Innovative International Multi-purpose Vehicle (IMV), jadi jika pengembangan hybrid masuk dalam agenda sudah wajar bila melibatkan keduanya.
Versi mesin konvensional kedua produk itu juga saat ini menjadi andalan ekspor Toyota ke berbagai negara sehingga pilihan hybrid bisa membuka peluang baru.
Sayangnya tak satupun mobil ihybrid Corolla Altis, Camry, Corolla Cross, dan C-HR yang di produksi di dalam negerti. pdahal penjualan mobil tsb termasuk tinggi.