Review Vespa Primavera S VS Sprint S, Pilih Mana ?
“Halo, Sobat GAET. PT. Piagi Indonesia baru saja merilis varian baru dari Sprint dan Primavera. Dua-duanya punya label S sekarang, dan kali ini kita mendapat kesempatan untuk mencoba kedua varian S dari motor itu. Seperti apa rasanya dan apa saja perubahannya? Dan satu lagi yang paling penting, harganya cukup tinggi. Apakah masih layak untuk dibeli?
Review Vespa Primavera S & Sprint S
Sesuai ekspektasi kami, saat mengendarainya tak sedikit pun terasa berbeda dari versi sebelumnya. Memang pembaruan ini tidak meliputi sektor teknis seperti mesin, suspensi, dan pengereman. Baik Primavera S dan Sprint S, keduanya masih mengandalkan mesin i-Gate 154,8 cc.
Pas kali ini, di mana tenaga mesin mulai hilang di putaran atas. Karakter suspensi yang cenderung stiff juga masih sama, gak bisa dibilang empuk, tapi masih meredam guncangan dengan baik kok.
Nah, enaknya suspensi kayak gini saat kita bermanufur handling motor kerasa lebih mantap. Selain itu, untuk urusan penahan laju juga masih sama, dengan menggunakan disc brake 200mm di depan dan trommel 140mm di belakang.
Desain dan Tampilan Primvaera S
Beranjat ke tampilan, baru di sini kelihatan bedanya. Pertama, kami mulai dari Primavera S dulu ya. Yang paling kelihatan, lampunya. Headlamp bulat sekarang dibekali bohlam LED. Gak cuma itu, di tengahnya ada garis separator yang memisahkan lampu utama di bawah dan high beam di atas.
Di belakang juga stock lampnya baru. Ini micanya lebih mengotak, tidak merunci ke bawah seperti versi sebelumnya. Di dalamnya juga sudah pakai LED yang membentuk alur membulat saat dinyalakan.
Hal ini berlaku pada Primavera Basic maupun S. Untuk pelaknya juga baru. Ini menggunakan model 10 palang dengan alur kecil-kecil menggantikan pelak 5 palang sebelumnya.
Khusus untuk varian S, diberi clear two-tone dengan kombinasi hitam dan aluminium brush di bibir pelak. Pada bagian list body, kisi-kisi klakson depan dan jambul sparkboard juga diberi clear dash grey untuk membedakannya dengan varian Basic.
Nah, untuk varian Sporty ini, pilihan warna dibagi jadi tiga. Pertama, Red Profondo Matte, White Innocenza, dan terakhir Black Vulcano. Nah, semua warna ini dikombinasikan dengan jog warna hitam dengan aksen putih di sekelilingnya.
Baca juga Vespa GTS Super Sport 150 i-get ABS Hadir di Indonesia, Limited Edition!
Desain dan Tampilan Vespa Sprint S
Nah, sekarang kita bahas yang Sprint S. Sama seperti Primavera, ubahan kentara terlihat di headlamp juga. Kalau Primavera berbentuk bulat, lampu pada Sprint ini berbentuk heksagonal.
Hal inilah yang paling jadi pembeda antara Sprint dan Primavera. Untuk teknologi pencahayaan, juga sudah dilengkapi LED. Lampu utama dan high beam juga dipisahkan separator di tengah.
Bedanya, posisi keduanya kebalikan dari Primavera.
Untuk stop lamp, sama saja dengan Primavera. Dua-duanya mengadaptasi desain mengotak dan memiliki alur membulat pada LED-nya saat dinyalakan.
Untuk rodanya, masih mengadaptasi pelak 12 inci dengan 14 palang kecil yang alurnya mirip-mirip sama Sprint sebelumnya.
Tapi pada varian S ini dilebur hitam serta ada aksen decal merah. Pilihan warna pada Sprint S cukup menarik. Salah satunya, unit yang kita cobain ini.
Piaggio menamakannya Gray Materia atau Pastel. Ini sangat mengingatkan aura Vespa di masa lampau saat masih bermesin dua atak. Selain itu, menurut kami nggak sespesial ini, yaitu pilihan warna Blue Vivace dan Black Volcano.
Yang nggak kalah menarik adalah jognya. Nggak cuma dibalut kulit biasa, di tengahnya pakai bahan seperti bluedroo yang punya kontur kayak pipak.
Tiap lekukannya itu di finishing sama jahitan putih yang terlihat apik ya. Bicara mengenai harganya sebetulnya tidak bisa dibilang murah juga.
Harganya Gimana ?
Vespa Primavera S dibanderol sebesar Rp45,5 juta on the road Jakarta. Sedangkan Sprint S dibanderol sebesar Rp48 juta on the road Jakarta. Dengan fitur yang ditambahkan dan baru ini, kami rasa terlalu mahal.
Kalau dibandingin sama Skutik 150cc dari Jepang, mereka bisa kasih fitur yang jauh lebih baik. Dengan spek mungkin yang jauh lebih baik juga. Tapi balik lagi, pasar Vespa ini cukup segmented. Kalau Anda yang memang penggemar Vespa berat, rasanya ya sah-sah aja. Kalau memang pengen beli motor ini.”